您的当前位置:首页 > 综合 > Pertamina Bukukan Pendapatan Rp 1.194 Triliun Sepanjang 2024 正文
时间:2025-06-14 11:29:45 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Pertamina (Persero), mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar ata quickq会员多少钱
PT Pertamina (Persero), mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar atau setara dengan Rp 1.194 triliun dan laba bersih sebesar US$ 3,13 miliar atau setara dengan Rp 49,54 triliun sepanjang tahun 2024.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, meski terdapat tantangan cukup besar perusahaan masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun 2024.
"Meskipun menghadapi tantangan berat, Pertamina tetap mampu membukukan laba bersih positif. Total laba mencapai USD3,4 miliar atau sekitar Rp54,6 triliun, dengan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp49,5 triliun," ujar Emma dalam konferensi pers Capaian Kinerja di Jakarta, Jumat (13/06/2025).
Baca Juga: Gelar RUPS, Pertamina Umumkan Restrukturisasi Direksi dan Catatan Kinerja Positif Sepanjang 2024
Meski begitu, laba bersih yang diperoleh Pertamina tidak sementereng dengan capaian yang diperoleh pada tahun 2023. Dimana jika dibandingkan dengan tahun 2023 laba perusahaan turun sekitar 29%.
Hal tersebut terjadi karena tekanan terhadap kinerja keuangan terjadi di tengah tantangan global sektor minyak dan gas, termasuk volatilitas harga minyak mentah (ICP), spread, MOPS, dan fluktuasi nilai tukar yang tidak sepenuhnya tersedia untuk referensi pada tahun 2024.
Penurunan laba tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan konsolidasian dan EBITDA. Total pendapatan Pertamina pada 2024 tercatat sebesar USD75,33 miliar (Rp1.194 triliun), sedikit lebih rendah dibandingkan 2023 yang mencapai USD75,8 miliar (Rp1.207,42 triliun). EBITDA juga terkoreksi tajam dari USD14,36 miliar menjadi USD10,79 miliar (Rp171,04 triliun).
Baca Juga: Masuk Dalam Jajaran Komisaris Pertamina, Ini Profil Todotua Pasaribu
Emma mengatakan pada tahun 2024 perusahaan mencatatkan EBITDA sebesar US$ 10,79 miliar. data tersebut sudah memperhitungkan penurunan nilai (impairment) pada subholding kilang akibat kondisi cracks margin yang melemah.
Sedangkan Impairment yang dibukukan mencapai sekitar USD1,4 miliar, masih lebih rendah dibandingkan beberapa National Oil Company (NOC) dan International Oil Company (IOC) lain yang mencatatkan impairment hingga US$ 2 miliar.
"Impairment tersebut masih dalam kategori manageable, dan mitigasi yang dilakukan cukup berhasil," tutupnya.
Tera Data Indonusa (AXIO) Tebar Dividen Minimalis Rp3 per Saham, Cair 11 Juli!2025-06-14 11:18
Akhirnya KPK Temukan Sumber Dana Suap Meikarta2025-06-14 10:51
Status Ibu Kota Lepas, Jakarta Menuju Kota Bisnis Berkelas2025-06-14 10:25
Firli Bahuri Kembali Diperiksa Kelima Kalinya Dugaan Pemerasan pada Syahrul Yasin Limpo Senin Esok2025-06-14 10:25
Tingkat Kepuasan Masyarakat Tinggi, DPR RI Apresiasi Kinerja Polri2025-06-14 09:45
Regulasi Kendaraan Listrik Buat Birukan Langit Jakarta2025-06-14 09:30
Kantongi 12 Juta Suara, Prabowo2025-06-14 09:23
KPK Bantah Pernyataan Prabowo Soal Korupsi di Indonesia2025-06-14 09:15
Tera Data Indonusa (AXIO) Tebar Dividen Minimalis Rp3 per Saham, Cair 11 Juli!2025-06-14 09:11
5 Sayuran yang Tidak Boleh untuk Asam Urat2025-06-14 09:02
Pendukung Prabowo Mulai Padati MRT Dukuh Atas Menuju GBK2025-06-14 11:21
Asyik! Jalur Tol Jakarta2025-06-14 11:14
Walikota Bogor Dicecar soal Plafon Gedung DPRD Amblas2025-06-14 11:07
Tak Bayar Pajak Rp4,4 Miliar, Perusahaan ini Dipasang Plang2025-06-14 11:05
Alasan Raffi Ahmad Klarifikasi Melalui Konferensi Pers Usai Dituding TPPU: Menyangkut Kredibilitas2025-06-14 11:02
Jokowi: UMKM Berkontribusi 61% untuk PDB2025-06-14 10:40
Anies Ogah Upload Anggaran, Ahok Malah Begini...2025-06-14 10:32
Datangi PMJ, Rektor Universitas Pancasila Non2025-06-14 10:05
Gabungan Relawan Capres2025-06-14 09:39
Ini Dia Upaya KPK 'Menjerat Korporasi'2025-06-14 09:30