- Jakarta,quickq加速器官网最新 CNN Indonesia--
Pernyataan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo ramai disorot dalam beberapa waktu terakhir. Ia mengimbau setiap keluargauntuk setidaknya memiliki satu anakperempuan.
Pernyataan ini tak muncul tanpa sebab. Pernyataan ini menjadi upaya menjaga pertumbuhan populasi penduduk di tengah angka kelahiran di Indonesia yang terus menurun signifikan.
Lihat Juga :
Skrining 21 Sekolah di Jakarta, 5,6 Persen Anak Bawa Gen Thalasemia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, selama beberapa puluh tahun terakhir ini penurunannya sangat progresif," tambah Hasto.
Lihat Juga :
Secret at NewsroomApa yang Jadi Alasan di Balik Keputusan Menjadi Childfree?
Angka kelahiran atau total fertility rate(TFR) di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan pemantauan Hasto, sejumlah provinsi di Pulau Jawa memiliki angka TFR yang rendah.
"Di Jawa ini sudah 2,0 sekian ya. Tadi di Jabar sudah 2,00 sekian, di Jawa Tengah 2,04, di DIY 1,9, di DKI juga 1,89," ujar Hasto memaparkan.
Berdasarkan data dari World Population Prospect, grafik angka TFR di Indonesia memang terus menurun dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 tercatat angka TFR Indonesia mencapai 2,19. Angka itu menurun menjadi 2,17 pada 2021 dan 2,15 pada 2022.
(asr/asr) 顶: 7237踩: 85216
BKKBN Targetkan Tiap Keluarga Punya 1 Anak Perempuan, Ini Alasannya
人参与 | 时间:2025-06-01 04:15:14
相关文章
- Kapan Pasien Cacar Monyet Benar
- Irjen Karyoto Angkat Bicara Atas Pemeriksaan Firli Bahuri Besok: Kita Tunggu Saja
- 100 Bandara Terbaik Dunia 2024: Soetta Urutan Ke
- PNM Beri Fasilitas Sekolah Kejar Paket Gratis untuk Keluarga Nasabah PNM Mekaar
- 7 Minuman Ini Rasanya Enak, Tapi Bisa Merusak Ginjal
- Dokter Sebut Banyak Anak Keluhkan Bapil Setelah Lebaran
- VIDEO: Sakura Cantik Bermekaran Menandai Musim Semi Tiba di Toronto
- FOTO: Lari Sambil Tampil Nyentrik di London Marathon
- Tak Perlu 10 Ribu Langkah buat Panjang Umur, Lalu Apa?
- 5 Penyebab Bau Kentut Busuk, Salah Satunya Dipicu Kanker?
评论专区