Investor Butuh Kepastian, Bursa Asia Nantikan Data Ekonomi Terbaru
Bursa Asia bergerak secara variatif dalam perdagangan di Senin (2/6). Investor menyoroti ketidakpastian yang melanda pasar akibat kebijakan tarif hingga kembali memanasnya hubungan dagang dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Selasa (3/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,57% ke 23.157,97.
- CSI 300 (China): Libur menyusul Festival Perahu Naga.
- Shanghai Composite (China): Libur menyusul Festival Perahu Naga.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 1,30% ke 37.470,67.
- Topix (Jepang): Turun 0,87% ke 2.777,29.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 0,05% ke 2.698,97.
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,81% ke 740,29.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini mengatakan bahwa dirinya cukup optimistis dengan negosiasi perdagangan bersama dengan Uni Eropa.
Uni Eropa disisi lain menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong penghapusan sebagian hingga seluruh kebijakan tarif dari AS. Namun demikian, pelaku pasar melihat bahwa volatilitas masih akan tinggi menyusul belum adanya kejelasan soal hal tersebut dari Uni Eropa dan AS.
Adapun China baru-baru ini mematik kekhawatiran dengan membantah tuduhan bahwa pihaknya telah melanggar kesepakatan tarif dengan AS. Beijing justru menuduh balik rivalnya tersebut dengan mengungkapkan sejumlah hambatan perdagangan yang baru-baru ini dilakukan oleh Trump.
Adapun pelaku pasar juga menantikan data ekonomi dari AS. Data-data ini terdiri dari ISM Manufacturing Index, ADP Employment Change, ISM Services, Trade Balance, Nonfarm Payrolls dan Unemployment Rate.
Dari Eropa pasar juga menantikan rilis data inflasi, data penjualan ritel hingga keputusan kebijakan moneter dari Europan Central Bank (ECB).
Baca Juga: Saking Ramainya Lalu Lintas Perdagangan, Pelabuhan di Uighur China Terapkan Operasi Bea Cukai 24 Jam
Dari Asia, Bursa China ditutup menyusul adanya Festival Perahu Naga. Namun pasar menantikan rilis data dari Caixin Manufacturing PMI dan Caixin Services PMI.
相关推荐
- Pembiayaan Mobil dan Motor Listrik Capai Rp17,71 Triliun di April 2025
- Saham Bank Terkerek Turunnya BI Rate, Investor Optimistis
- 最新!2020U.S.News世界大学排名重磅发布,你的梦校排第几?
- Bea Cukai Kendari Bersama BNNP Sultra Ungkap Penyelundupan Narkotika Via Jasa Pengiriman
- Onigiri Dibuat Pakai Ketiak Viral di Jepang, Harga Naik 10 Kali Lipat
- 金泽美术工艺大学学费以及申请要求介绍
- Anies Bagai Baterai Dicas 110 Persen Saat Mulai Pidato Kebangsaan, Singgung Mafia yang Berkuasa
- Catat, Orang dengan 3 Kondisi Ini Tak Disarankan Makan Singkong Rebus