您的当前位置:首页 > 综合 > Industri Reasuransi Terkoreksi Awal Tahun, Indonesia Re Nilai Masih Dalam Fase Transisi 正文
时间:2025-06-14 18:58:25 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Industri reasuransi nasional mengawali tahun 2025 dengan tekanan signifikan quickq加速器在哪下
Industri reasuransi nasional mengawali tahun 2025 dengan tekanan signifikan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ekuitas industri reasuransi mengalami koreksi sebesar 15,5% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp7,13 triliun pada periode Januari–Februari 2025. Di saat yang sama, hasil investasi tercatat turun drastis sebesar 31% YoY menjadi Rp152,55 miliar.
Kondisi tersebut juga dialami oleh PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. Dalam laporan keuangan sementara (unaudited) per Februari 2025, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp2,5 triliun atau menurun 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun hasil investasinya turun tajam sebesar 55,7% menjadi Rp35,52 miliar. Hingga April 2025, ekuitas Indonesia Re terkoreksi 4% YoY menjadi Rp2,65 triliun, sedangkan hasil investasi terkontraksi 41,5% menjadi Rp102,46 miliar.
Meski begitu, manajemen Indonesia Re menilai bahwa tekanan yang terjadi masih dalam tahap yang wajar dan bersifat transisional. Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menjelaskan bahwa penurunan sejumlah parameter keuangan saat ini merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait.
Baca Juga: Industri Asuransi Lirik Kolaborasi Dewan Medis untuk Efisiensi Klaim
"Ini adalah fenomena yang banyak dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, karakteristik risiko yang ditanggung masing-masing perusahaan, serta implementasi IFRS 17. Semuanya saling berkorelasi menyebabkan penurunan tersebut," ungkap Delil di Jakarta.
Delil menegaskan bahwa koreksi ini tidak mencerminkan penurunan fundamental industri secara struktural. “Saya tidak melihat ini sebagai sesuatu yang terlalu mengkhawatirkan. Ini lebih ke arah transisi. Industri sedang menyesuaikan diri dengan regulasi dan dinamika pasar yang baru,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, yang menilai bahwa menilai kinerja keuangan di awal tahun belum memberikan gambaran menyeluruh.
"Kalau bicara hasil investasi, itu yang diakui kapan sesuai aturan? 31 Desember. Jadi angka sekarang itu belum menunjukkan apa-apa. Ini masih perjalanan," ujar Benny.
Baca Juga: Skema Co-payment, Cara OJK Tanggulangi Fraud di Sektor Asuransi Kesehatan
Menurut Benny, dalam industri seperti reasuransi, pencatatan hasil keuangan bersifat akrual dan baru benar-benar mencerminkan performa di akhir periode. Karena itu, tekanan yang tampak pada triwulan pertama belum bisa disimpulkan sebagai tren tahunan.
Indonesia Re tetap menjaga pandangan positif terhadap prospek sektor ini, terutama dengan berbagai inisiatif yang sedang dikembangkan untuk memperkuat kapasitas dan ketahanan industri di tengah risiko yang kian kompleks. Salah satunya adalah keterlibatan perusahaan dalam berbagai program konsorsium dan inisiatif kolaboratif untuk memperluas cakupan dan daya tahan reasuransi nasional.
Dengan pendekatan kehati-hatian dan strategi penyesuaian secara bertahap, Indonesia Re berharap industri dapat menavigasi tahun 2025 dengan lebih stabil. Koreksi sementara ini dinilai sebagai bagian dari proses adaptasi industri menuju praktik yang lebih transparan dan berkelanjutan, khususnya pasca implementasi IFRS 17 dan dinamika risiko global yang terus berubah.
Polri Beberkan Materi Pemeriksaan Amanda Manopo Terkait Dugaan Promosi Judi Online, Begini!2025-06-14 18:38
9 Makanan Anti2025-06-14 18:19
Kadin Optimis Deal Dagang RI2025-06-14 17:32
Ketua Pendukung Jokowi Menyebut Permintaan Maaf Rocky Gerung Tidak Tulus, 'Nanti Diulangi Lagi'2025-06-14 17:21
BI Sebut Penjualan Eceram Naik 2,6% pada Mei 2025, Ini Penopangnya!2025-06-14 17:20
Ketua Pendukung Jokowi Menyebut Permintaan Maaf Rocky Gerung Tidak Tulus, 'Nanti Diulangi Lagi'2025-06-14 17:09
Pramono Wajibkan ASN Naik Transportasi Umum, yang Nolak Pulang Saja!2025-06-14 16:52
Resmi! Mahkamah Agung Tolak Gugatan Moeldoko2025-06-14 16:28
TKN Fanta Prabowo2025-06-14 16:23
Dua Petinggi Emiten KFC Indonesia (FAST) Kompak Mundur dari Jabatannya2025-06-14 16:19
Terkuak! Ini Kronologi Tewasnya Anak Tamara Tyasmara2025-06-14 18:33
Jokowi Minta Prabowo2025-06-14 18:04
BPOM Respons soal Ramai Kabar Bedak Tabur Bayi Bisa Picu Kanker2025-06-14 17:44
Hindari 7 Makanan Ini Sebelum Bercinta, Rawan Bikin Si Dia 'Ilfil'2025-06-14 17:29
Jokowi Ungkap Pambahasan di Pertemuan dengan Prabowo dan Zulhas2025-06-14 17:10
Pria Waspada, 3 Posisi Bercinta Ini Bisa Bikin Penis Patah2025-06-14 17:01
Pakai Hijab, Kenza Layli Menangkan Kontes Miss AI Pertama di Dunia2025-06-14 16:49
Resmi! Mahkamah Agung Tolak Gugatan Moeldoko2025-06-14 16:41
Kiai Acep Adang Ruhiat Dukung AMIN di Pilpres 20242025-06-14 16:24
DOID Dirikan Anak Usaha Baru di Bidang Rumput Laut, Ini Tujuannya2025-06-14 16:14